PurbalinggaNews- Kemajuan teknologi yang begitu pesat harus dimanfaatkan semua bidang tak terkecuali para pelaku usaha batik. Hal tersebut disampaikan Pandi, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga Pandi saat memberikan sambutan pada acara peningkatan mutu SDM batik melalui uji kompetensi, Jum’at (1/3) di balai Desa Limbasari.
Pandi mengatakan, batik Limbasari sudah dikenal di seluruh pelosok Purbalingga bahkan luar daerah. Namun, dengan semakin dikenalnya batik Limbasari jangan membuat pelaku usaha batik Limbasari. Menurut Pandi, mereka harus mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi.
“Panjenengan harus selalu mengikuti perkembangan teknologi. Termasuk dalam hal pemasaran juga harus memanfaatkan itu,” kata Pandi.
Pandi menambahkan, pemanfaatan teknologi untuk pemasaran batik Limbasari bisa meningkatkan pendapatan karena jejaring yang akan semakin luas. Dirinya berharap kesejahteraan para pelaku usaha batik Limbasari dan umumnya di Purbalingga akan mengalami perubahan karena teknologi.
“Mudah-mudahan profit karena pemanfaatan teknologi bisa meningkat dan yang jelas harus melek teknologi karena persaingan semakin ketat,” imbuhnya.
Persaingan ketat yang dimaksud Pandi salah satunya dari segi harga. Pada awal boomingnya batik motif lawa di Purbalingga, para pelaku usaha batik di Purbalingga seolah di atas angin dengan mematok harga yang tidak bersaing dengan batik dari luar Purbalingga. Dirinya meminta ketika kualitas batik dan SDM meningkat, mereka juga harus memerhatikan harga jual yang kompetitif.
“Jangan lagi ada patokan harga yang terlalu tinggi seperti dulu. Waktu batik lawa booming, banyak konsumen yang lari ke pekalongan, sokaraja dan daerah lain yang harganya lebih murah. Kalau harganya bersaing kan anda juga yang akan menerima berkahnya,” pungkas Pandi. (KP-4).